Senin, 21 November 2011

Mengungkap Rahasia Wanita Muslimah?


Bagi Muslimah,Wanita shalihah merupakan cita-cita dan usaha.

Bagi Muslimin,Wanita Shalihah merupakan dambaan dan keriteria.

■ Seorang wanita shalihah lebih baik dari 70 orang waliyullah.
■ Seorang wanita jahat lebih buruk daripada 1000 lelaki yang jahat.
■ Dua rakaat shalat dari wanita hamil lebih baik daripada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.
■ Wanita yang memberi susu kepada anaknya dari buah dadanya akan mendapat satu pahala dari tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.
■ Apabila seorang suami pulang kerumah dalam keadaan letih dan istrinya melayani dengan baik maka mendapat pahala jihad.

Sebatas Cinta


Akhina wa Ukhtina, saudara (i) sahabatz semuanya, atau siapa aja deh yang penasaran ama yang namanya “cinta”, ada kabar asyik tentang perasaan aneh yang satu ini. Ternyata ketidakabadian cinta itu bukan hanya sebuah mitos doang atau cerita-cerita dalam sinetron, atau dongeng sebelum tidur, atau apalah namanya, tetapi dah bisa dibuktiin secara ilmiah lho…



Hal ini semakin jelas saat dikemukakannya teori four years itch oleh seorang antropolog asal negeri si Rambo, Amerika Serikat. Namanya Helen Fischer. Dia menemukan fakta bahwa ternyata cinta itu garansinya ngga lebih dari empat tahun. Ini mengindikasikan bahwa cinta itu emang ngga abadi (dalam kasus ini kita ngebahas tentang cintanya para remaja saat pacaran yang rata-rata lebih didominasi oleh nafsu).


Makanya, buat kalian yang saat ini lagi berjuang menaklukkan hati seseorang, atau bagi kalian yang udah merasa sukses menjalani aktivitas pacaran, hal ini sangat penting untuk kalian ketahui.





Harus diakui, cinta emang kebutuhan primer setiap manusia. Once more, kebutuhan primer. Namun terkadang kita salah dalam menginterpretasikan anugerah Allah ini. Perasaan cinta yang mendominasi remaja saat ini tidak lebih dari sebuah kamuflase yang ngga jelas arahnya. Datang ngga dijemput, pulang pun ngga minta pamit. Ya, cinta emang mirip ama jelangkung yang sama sekali ngga membawa manfaat buat kita. Ngga heran kalo kemudian muncul ungkapan yang menganggap cinta itu kayak permen karet. Awalnya aja yang manis, lama kelamaan akan terasa hambar dengan sendirinya, meski banyak kalangan yang mengklaim bahwa cintanya ngga pernah mati. Wah, mirip slogan Kartu A*, ngga ada matinya…

Padahal kalo kita kaitkan ama Hukum Gossen (masih ingat kan ama teori ekonomi yang satu ini?), yakni saat kebutuhan manusia pada suatu hal senantiasa terpenuhi, maka pada akhirnya akan mengalami kebosanan dan tentunya beralih mencari hal-hal baru. Nah, tuh kan…?



Kembali ke teori four years itch. Menurut Helen Fischer, saat terkena Virus Merah Jambu (VMJ), orang brewok nan sangar pun bisa menjadi lebih romantis. Perubahan yang demikian itu diakibatkan oleh hormon yang diproduksi oleh otak.


Trus, muncul berbagai pertanyaan, gimana sech caranya hormon itu bekerja saat seseorang lagi falling in love…? Emangnya cinta itu lahir hanya karena hormon doang…? Tentu saja bekerjanya hormon-hormon tersebut ngga terjadi gitu aja melainkan melalui beberapa tahap. Dalam bukunya, Penuntun Mengapa Harus Pacaran, Rabiatul Adawiyah menjelaskan bahwa proses bekerjanya hormon itu melalui tiga tahap.



Tahap pertama, yakni saat munculnya sebuah “kesan” ketika terjadi interaksi dengan lawan jenis. Misalnya, kontak mata dalam pandangan pertama. Ceileee…


Saat itulah otak mulai bekerja kayak komputer yang merekam data-data dan mencocokkannya dengan data sebelumnya. Nah, ketika itu mulailah seseorang mencari tau sebab ketertarikannya dengan lawan jenis.



Setelah itu, muncul hormon phenylethelamine (PEA). Ini dia tahap kedua. Hormon yang sulit diucapkan ini, adalah penyebab timbulnya senyum saat kesan tadi muncul. Trus, hormon dopamine dan norepinephrine yang juga terdapat dalam saraf manusia turut ambil bagian. Kumpulan hormon inilah yang secara berjamaah menjadi pemicu munculnya gelora cinta. Tapi sayang sekali, setelah dua tiga tahun daya tahan hormon-hormon ini mulai berkurang. Ughhh…

Trus, tahap terakhir, tahap ketika gelora cinta tadi mulai mereda berganti dengan kasih sayang. Kemudian hormon endorphins, senyawa kimia yang identik dengan morfin mengalir ke otak dan menimbulkan efek kayak narkotika. Nah, dalam kondisi kayak gitu, jiwa seseorang akan merasa damai, bahagia dan enak tenang…



Ikhwani Fillah yang disayangi Allah…



Ternyata efektivitas hormon-hormon itu cuma sekitar empat taon lho! Sebagaimana sebuah reaksi kimia, maka setelah itu ngga berbekas lagi. Fischer mengungkapkan bahwa kebanyakan pernikahan berakhir dengan perceraian saat menginjak usia empat tahun. Kalau pun bertahan, masih menurut Fischer, pasti karena faktor-faktor laen. Duh kacian yah…

Cinta emang ngga semata-mata muncul karena hormon aja. Banyak kok faktor yang mempengaruhi, termasuk salah satunya faktor sosial. Dalam hal ini, seorang psikolog yang juga dari negerinya si Rambo, Diana Lie, mengemukakan bahwa orang yang menjalani masa pernikahan atau pun pacaran dalam waktu yang lama, itu disebabkan oleh faktor friendship alias persahabatan.



Nah, masih percaya ngga kalo cinta itu bisa awet…? Makanya, kalo mau nunjukin bahwa cinta kalian adalah cinta sejati, nikah dong…!!! Tunjukin bahwa kalian emang patut dicatat dalam sejarah percintaan yang langsung nikah tanpa lewat pacaran. Lagian kalo dipikir-pikir, keuntungan apa sih yang didapatkan lewat aktivitas syahwat itu? Malah realitas menunjukkan bahwa mudharat (kerugian) yang dihasilkan dari aktivitas itu lebih gede dibanding maslahatnya (keuntungannya). Betapa tidak, orang yang sejatinya belum jelas untuk kita jadikan istri or suami, udah bikin kita puyeng tujuh keliling.



Adalah sebuah pekerjaan sia-sia ketika setiap saat kita mikirin anak orang, jajanin anak orang, bahkan marah-marahin anak orang yang udah jelas belum ada aqad secara sah yang mengikat hubungan kita. Sadar ngga, semua hal itu nggak pernah terpikirkan karena otak udah tersumbat akibat pengaruh cinta tadi. Cinta yang hanya dilandasi nafsu syahwaniyah. Cinta yang membutakan pandangan dalam melihat sebuah kebenaran.



Yakin aja dhe bahwa kalian ngga bakalan punah kalo ngga kenal aktivitas pacaran. Malah justru sebaliknya nih. Lho, kok bisa? Lha iya. Coba aja dipikir, ketika seorang mengalami broken heart alias patah hati, trus… muncul perasaan sedih tak terbendung yang ngga tau mau dibagi ama siapa, ditambah lagi udah dipanas-panasin ama syaithan, maka bukan hal yang mustahil ketika ia mengambil keputusan terburuk. “Bunuh diri…!!!” udah banyak tuh kasus kayak gini yang bisa jadi bahan pelajaran buat kita. Dengan alasan mempertahankan “cinta suci”, ada yang malah bunuh diri berjamaah.


Alih-alih mengakhiri penderitaan, malah mengorbankan jiwa yang sangat dijunjung tinggi oleh agama. Ia justru menuju pada penderitaan tiada akhir. Bunuh diri sama halnya mengambil jalan pintas menuju neraka…



Oleh karenanya, tanamkan dalam diri prinsip “Jojoba” alias Jomblo-jomblo Bahagia. I can be happy without darling, saya tetap bisa hidup tanpa kekasih. Meski prinsipnya ngga keren, tapi bahasanya funky men… *_*



Once more, pacaran itu ngga ada gunanya. Sama sekali ngga ada. Allah udah ngelarang kita mendekati zina yang ditegaskan dalam firman-Nya pada Surah al-Isra’ ayat 32. Bukankah pacaran adalah sarana menuju perilaku binatang tersebut? Jadi, buat kalian yang udah terlanjur berikrar sumpah setia ama pasangannya, atau udah ngaku-ngaku bahwa cintanya seluas jangkauan tel**msel, masih ada kesempatan untuk merubah diri. Jangan ditunda-tunda lagi. Sebab siapa yang bisa jamin kalo kita masih bisa menikmati sinar mentari esok pagi?



Islam udah ngatur bagaimana seharusnya kita berinteraksi ama lawan jenis. Apalagi dalam hal mengenal calon pasangan hidup, ngga’ maen embat kiri kanan aja. Karena itulah diperlukan sarana terbaik, yakni Ta’aruf.


Kita ngga dilarang jatuh cinta, sebab hal itu sama halnya membunuh fitrah manusia. Emang bisa…? Tapi, aplikasinya tuh yang salah. Sebab kebanyakan kita keliru bereksperimen saat kesambet VMJ ini. Sekali lagi, ada alternatif laen. Ta’aruf…!!!



Tapi sekarang, orang-orang pada bingung, gimana seh caranya mengenal pasangan hidup tanpa lewat pacaran? Kayak beli karung dalam kucing aja (eh, kebalik tuh…!). Truss, di sisi laen, pacaran yang ngga ada komitmen lebih jauh buat nikah ternyata dilakoni oleh kebanyakan kita. Dengan anggapan bahwa pacaran ngga harus nikah. Lebih gampang?! Beda ama ta’aruf. Ujung-ujungnya tentu saja biar bisa nikah. Berat bro’…!!!”



Nah, di sinilah bedanya yang suka maen-maen ngejalani hidup ama yang serius menjadikan hidup ini untuk bekal akhirat. Yang pasti, segudang keuntungan bakal kalian dapatkan jika mengenal calon pasangan hidup lewat ta’aruf. And ngga hanya itu, keuntungan dunia wal akhirat bisa kalian peroleh kalo mampu mempertahankan kesucian cinta kalian di atas norma-norma yang udah diatur dalam agama.



Nah, buat saudara-saudariku, masih pengen pacaran…???



Saya jadi keingat pada nasihat dari Ustadz Aa Gym yang sangat penting untuk kita fahami maknanya. Kata beliau:



Saudaraku..

Bahu membahulah membangun cinta dengan para pecinta

Cinta kebenaran…

Cinta Rasulullah…

Cinta semata-mata karena Allah.

Berbahagialah orang yang hatinya dihidupkan dengan cinta.

Seindah-indahnya cinta adalah cinta kepada penggenggam alam semesta

Yang Maha Mencintai dan tak pernah putus cinta-Nya.

Wallahua’lam bish shawwab.


By Editeed FHAA dari satu sumber ^_^

Wahai Kaum Adam


Pria yang menarik, tidak harus selalu tinggi besar, tidak harus selalu sukses dalam bisnis, juga tidak harus berduit banyak melebihi berat badan, tetapi bisa membuat wanita merasa senang, membuat wanita merasa ingin mendekat, dan juga tulus hati.

Sebenarnya wanita menuntut pria, bukanlah harus selalu memiliki segala pesona dan keunggulan seorang pria, tetapi ada satu hal, seorang pria harus hidup dengan harga diri, dalam hati seorang pria harus ada seorang wanita yang lebih penting dibandingkan dengan pekerjaannya, teman, pergaulan dan lain sebagainya.
Melihat pria-pria di sekitar kita, ada yang setelah berduit lupa akan jalinan cinta suami istri, putus hubungan dengan orang tua, pria semacam ini tidak ada yang mengagumi. Ada juga yang setelah naik pangkat lupa akan segalanya, pria yang memandang sebelah mata pada orang lain, juga tidak akan mendapatkan senyuman dari orang lain. Mengapa demikian? Karena ia tidak berperasaan.

Pria yang menarik mengerti bahwa begitu ia keluar dari rumah ia adalah seorang Direktur, seorang General Manager, seorang pemimpin, bahkan merupakan seseorang yang statusnya lebih tinggi lagi, tapi setelah pulang ke rumah dia hanya tahu bahwa dirinya adalah suami bagi seorang istrinya di rumah, adalah seorang ayah dari anak-anaknya, adalah anak dari orang tuanya, dan hanya status inilah yang kekal.

Maka tidak perlu didesak, dia juga akan pro aktif pergi ke supermarket untuk belanja sayur-sayuran, juga memasak sendiri, tanpa peduli ia akan rugi jika membeli sayuran seorang diri, tak peduli kalau dirinya bukan ahli masak. Selain itu, pada saat mood-nya sedang baik, diam-diam ia akan menggendong istrinya sekedar berputar-putar hingga nafasnya tersenggal-senggal dan keringat bercucuran, tapi ia dapat merasakan kebahagiaan.

Pria yang menarik ada kalanya juga bisa membuat wanita marah, mungkin juga tak akan mengakui kesalahannya, tapi menghadapi wanita khususnya dalam menghadapi celaan istrinya sendiri, ia tidak akan membanting pintu dan pergi begitu saja, tidak peduli itu dibuat-buat atau tidak. Dia akan menerima omelan dengan ‘patuh’, tidak membantah karena di dalam hatinya sudah ada jawaban.

Biarkan saja sang istri terus mengomel, setelah mengomel sang istri akan mencaci maki, setelah mencaci maki dia akan menangis, lalu setelah menangis dia akan kembali tertawa. Setelah sang istri selesai mencaci maki hingga kemudian mulai tertawa, sang pria akan mulai ‘tidak patuh’ lagi, sebab kini kesempatan bagi pria telah tiba. Tentu saja, saat itu, bagi wanita, sang istri, pria ini sudah tidak bersalah lagi.

Pria yang menarik bisa mengerjakan pekerjaan yang sangat besar, bisa bekerja keras demi pekerjaannya, bisa membela temannya demi keadilan, tapi di hadapan wanita dia sangat bijaksana, tidak akan berbuat hal sekecil apa pun yang bisa membuat wanita sedih, tidak akan melakukan hal sekecil apa pun yang dapat membuat wanita memandang rendah dirinya.

Sebab ia mengerti, dengan melakukan pekerjaan sebesar apa pun juga ia tidak akan bisa mendapatkan dunia, akan tetapi jika membuat seorang wanita sedih, membuat seorang wanita memandang rendah dirinya, apalagi wanita tersebut adalah wanita tambatan hatinya, maka ia akan kehilangan seluruh dunianya. Prinsip ini sebenarnya tidak mendalam, tidak mampu mendapatkan cinta seorang wanita, tidak dihargai dan dikagumi wanita, apalah artinya?

Manusia hidup di dunia ini, sangat sulit mencapai taraf mendapatkan "ikan dan telapak beruang" secara bersamaan, sebagai seorang pria juga demikian. Jadi dalam kehidupan ini tidak peduli apa pun yang kurang dalam hidup kita, tidak peduli masih harus melakukan hal apa pun, apa pun yang kurang dalam diri seorang pria, ada satu hal yang paling baik untuk selalu diingat, yaitu jadilah pria yang menarik.

Jadi seorang pria yang menarik dan bermoral, di dalam pandangan seorang wanita, mungkin adalah pria yang terbaik. (The Epoch Times/lin)

Andai Ku Pergi Dulu

Cerita hidup kian berlalu
Membawaku ke penghujung
Kaku langkah kian lemah
Kelu lidah untuk bicara

Langit jingga warna senja
Desir bayu membisik duka
Kealpaan nan semalam
Inginku lepaskan luka silam

Bersama rayu doa
Damba keampunanNya

Andai diriku pergi
Tinggalkanmu sendiri
Usah kau sedih
Usah tangisi duga dari Ilahi

Andaiku pergi dulu
Tiba ketika dan waktu
Telah tertulis takdir untukku
Perjanjian yang Maha Agung
Doakanku sejahtera disisiNya

Rasa gentar rasa rindu
Bertarung di fikiranku
Wajah ceria, senyum manja
Kisah kita menghapus resah

Maafkan diriku kasih
Karna buat kau menangis
Restuiku dengan cinta
Jangan kau titiskan air mata

Pintaku ridhailah
Terima kasih atas segalanya

Hidup ini sementara
Ujian pasti setia hati
PadaMu kekasih

Moga rahmat hidayahMu
Mengiringiku, menemaniku
Saat akhir waktu

Bersaksi diriku
Tiada lain hanya Kau satu
Memiliki cintaku
Ku serahkan segalanya kepadaMu

Oleh: Hati Bertasbih

Tak Ada yang Abadi


Menjelang senja, sinar merah kekuningan seperti meminta perhatian makhluk bumi untuk bersiap menyambut malam. Tak hanya manusia, hewan-hewan bahkan binatang melata pun beriringan menuju rumah mereka, menikmati malam, memandangi rembulan dan bintang-bintang, dan mendengarkan hewan-hewan malam bersahutan mewarnai malam yang panjang, hingga menanti datangnya fajar. Manusia-manusia aktif yang terkadang tak kenal lelah, terlelap dalam buaian selimut, mimpi, harapan serta do’a. Hingga esok, ada yang terbangun, dan ada yang tetap terlelap, menutup mata untuk selamanya. Tugasnya sebagai manusia telah selesai. Tak ada manusia yang memiliki sepenuhnya hari, tak ada makhluk yang memiliki sepenuhnya kehidupan. Dan tak ada jiwa yang memiliki sepenuhnya apapun yang sesungguhnya bukan berasal darinya. Semua perubahan, kejadian, dan perputaran peran itu meyakinkan kita, bahwa tak ada yang abadi.

Bayi mungil, lucu dan menyenangkan saat lahir, beranjak dewasa, kemudian tua dan akhirnya mati. Kemudian, generasi berikutnya hadir, hingga diakhiri lagi dengan kematian. Itulah hidup. Seperti matahari yang tak pernah selamanya bersinar, seperti daun yang mengering saat tanggal dari tangkainya, seperti embun yang meski sedemikian indah, hanya sekian detik saja umurnya. Seperti hujan yang mungkin setiap hari turun tak pernah berhenti, tak pernah setiap yang diciptakan Tuhan di alam ini, berkuasa untuk tetap memiliki kejadiannya seutuhnya. Karena mereka hanya makhluk, yang semuanya terus berubah dan berujung pada akhir. Tak seperti Pencipta semua makhluk itu sendiri, karena Ia tak berawal, maka tak ada akhir pada-Nya. Sedangkan kita, atau makhluk lainnya, memiliki awal, dan sudah pasti tertulis sudah akhirnya. Kita hanya tinggal menunggu waktu.

Minggu, 20 November 2011

Rayuan Maut + Gombal = Berbahaya


ketika wajahmu yg elok berpaling kearahku,
begitu indah senyum manismu memberi ruang di hatiku,.
ketika tatapanmu berlabuh di kalbuku,
begitu hidup suasana khayalku pada saat itu,.
tapi, tak bisa kubayangkan, jika dirimu tak ada disetiap hari-hariku
tak sanggup aku acuhkan, jika dirimu pergi dari kesibukanku
betapa penting kehadiranmu dikehidupanku,.
betapa berharganya dirimu bagiku.
Soobaat...
Seperti itukah ungkapan cinta itu...
Ingatlah....sobat...

Kala kita terjatuh di jurang cinta semu
Syahwat terasa hangat, bak mentarinya Ilahi di pagi hari
Sentuhan terasa halal, bak bidadari surga membelai dalam cinta
Pertemuan dengannya terasa manis bak merpati yang sedang merindu
Kata2 gombalpun mengalir bak aliran laut yang murni
Dunia telah menipu kita dalam cinta semu yang salah
Sobat, kembalikan lagi cinta itu
Cinta yang mengantarkan kita kesurga-Nya
Cinta yang diridhoi-Nya.

Cinta yang dibaluti ridha Illahi.
Cinta yang bermuara pada kerinduan tuk mereguk pahala-Nya.
Bukan cinta yang merusak dan dimurkai-Nya.

Jagalah CIntaMu jangan campurkan dengan Maksiat
Hingga, tiba saatnya, degup2 penantian hati,
Siapakah sesosok pangeran jiwa yang akan melongok beranda hati
Dan taman cinta fithrahmu,
Ialah yang berhak mencintaimu dengan ketulusan jiwanya.
Inilah cinta tersuci itu.

Ketika Tuhan Menciptakan Wanita


Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“.

“Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.

“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan, serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki, ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita. Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri, dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya, dia mampu berdiri melawan ketidakadilan, dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang, dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia, dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran. Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.” “Cintanya tanpa syarat.

Hanya ada satu yang kurang dari wanita, Dia sering lupa betapa berharganya dia ..”

Kisah Cinta yang Menyedihkan


Ada seorang wanita buta. Semua orang membenci dia, kecuali kekasihnya.
Wanita itu selalu berkata, “Saya akan menikahimu saat saya bisa melihat.”
Suatu hari, ada orang mendermakan mata kepada wanita itu. Akhirnya wanita itu dapat melihat. Dengan segera, dia pergi menemui kekasihnya.
Tetapi, ketika dia melihat kekasihnya, dia merasa sungguh terkejut karena kekasihnya juga buta. Kekasihnya bertanya, “Sudikah kamu menikah denganku sekarang ?” Tanpa sebuah alasan, wanita itu menolak. Kekasihnyapun tersenyum dan berlalu pergi sambil berkata. “Tolong jaga mata saya baik-baik…”

Kelembutan


Hey sobat, di manapun kelembutan itu berada, ia akan menghiasi tempat itu. Demikian halnya bila ia dicabut dari suatu tempat, ia akan mengotorinya. Kelembutan tutur kata, senyuman tulus di bibir, dan sapaan-sapaan hangat yang terpuji saat bersua merupakan hiasan-hiasan yang selalu dikenakan oleh orang-orang mulia. Semua itu merupakan sifat seorang mukmin yang akan menjadikannya seperti seekor lebah; makan dari makanan yang baik dan menghasilkan madu yang baik. Dan bila hinggap pada setangkai bunga, ia tidak pernah merusaknya. Semua itu terjadi karena allah menganugerahkan pada kelembutan sesuatu yang tidak dia berikan kepada kekerasan.

Kelembutan adalah kekuatan dibadan, cahaya dihati dan sinar dimata. Semaikan selalu kelembutan diri kita agar kelak berbunga indah dan harum mewangi.

Sabtu, 19 November 2011

Pahlawan Sejati

Janganlah risaukan akan nikmat-nikmat yang belum kita miliki
Tapi risaukanlah nikmat-nikmat yang belum kita syukuri
Sesungguhnya pahlawan sejati adalah
Mereka yang mengukir sejarah umat ini
Dengan darah-darah mereka
Membangun kemuliaan dengan jasad-jasad mereka
Dan membangun benteng-benteng dengan
Tulang belulang mereka

bangkit wahai Pemuda Islam

Kekokohan Iman


Ketika laut bergemuruh, ombak menggunung, dan angin bertiup kencang menerjang, semua penumpang kapal akan panik dan menyeru: "Ya Allah!"

Ketika seseorang tersesat di tengah gurun pasir, kendaraan menyimpang jauh dari jalurnya, dan para kafilah bingung menentukan arah perjalanannya, mereka akan menyeru: "Ya Allah!"

Ketika musibah menimpa, bencana melanda, dan tragedi terjadi, mereka yang tertimpa akan selalu berseru: "Ya Allah!"

Ketika bumi terasa menyempit dikarenakan himpitan persoalan hidup, dan jiwa serasa tertekan oleh beban berat kehidupan yang harus kita pikul,
menyerulah:"Ya Allah!"

Kuingat Engkau saat alam begitu gelap gulita, dan wajah zaman berlumuran debu hitam Kusebut nama-Mu dengan lantang di saat fajar menjelang, dan fajar pun merekah seraya menebar senyuman indah. Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundah gulanakan hati adalah hanya pantas ditujukan ke hadirat-Nya.

Setiap dini hari menjelang, tengadahkan kedua telapak tangan,
julurkan lengan penuh harap, dan arahkan terus tatapan matamu ke arah-
Nya untuk memohon pertolongan! Ketika lidah bergerak, tak lain hanya
untuk menyebut, mengingat dan berdzikir dengan nama-Nya. Dengan begitu,
hati akan tenang, jiwa akan damai, syaraf tak lagi menegang, dan iman
kembali berkobar-kobar. Demikianlah, dengan selalu menyebut nama-Nya,
keyakinan akan semakin kokoh.

Dr.Aid Al-Qarni
La Tahzan

Masa Depan


Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu.

Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu bergerak maju ke depan. Maka bersemangatlah untuk menatap masa depan yang akan kita lalui.

Kenapa sih mesti ada musibah ?


Musibah itu adalah sarana ujian atas prestasi keimanan seseorang. Rasulullah S.A.W bersabda, "Orang-orang yang paling besar mendapat ujiannya adalah para nabi, kemudian para syuhada, kemudian orang-orang setingkat dengannya." Disamping itu, musibah merupakan sarana untuk mengukur kebenaran iman.
Allah menurunkan musibah agar kita benar-benar bisa mengukur apakah benar kita beriman atau tidak ? atau bisa jadi musibah diturunkan sebagai azab atas kemaksiatan dan kekufuran agar kita menjadi jera. Bukankah diturunkannya azab di dunia lebih baik dari pada di akhirat kelak ?

Agar kita lebih dulu menyadari kesalahan dan dosa-dosa kita. Subhanallah betapa cintanya Allah pada orang-orang yang mendapat musibah dan berhasil memupuk kesabaran atas dirinya.

Kesedihan Malam Ini


Kesedihan yang kita alami tidak akan mengajukan atau mengundurkan kenyataan yang akan terjadi, dan tidak pula akan menambahkan atau menguranginya. Jangan bersedih, sebab kesedihan itu akan mendorong kita untuk menghentikan putaran roda zaman, mengikat matahari agar tak terbit, memutar jarum jam kembali ke masa lalu, berjalan ke belakang, dan membawa air sungai kembali ke sumbernya semula. Jangan bersedih, sebab rasa sedih itu laksana angin puyuh yang hanya akan mengacaukan arah angin, membuat air bah di mana-mana, mengubah cuaca langit, dan menghancurkan bunga-bunga nan indah yang ada di taman.
Jangan bersedih, sebab orang yang bersedih itu ibarat seorang wanita yang mengurai pintalan tenun setelah kuat pintalannya, ibarat seorang yang meniup wadah yang berlubang, dan ibarat seseorang yang menulis di atas air dengan tangannya. Jangan bersedih, sebab usia kita yang sebenarnya adalah kebahagiaan dan ketenangan hati kita. Oleh sebab itu; jangan habiskan usia kita dalam kesedihan, jangan boroskan malam-malam kita dalam kecemasan, jangan berikan menit-menit kita untuk kegundahan.

Mungkin Ini yang Terbaik

Suatu saat seorang raja menggunakan pisau untuk memotong buah-buahan. Tiba-tiba, sang raja terkaget dan kesakitan. Jari tangannya berkurang 1 akibat terpotong pisau! Sang raja kemudian menceritakan hal tersebut kepada perdana menterinya. Dengan tenang, perdana menteri tersebut menjawab, “Tenang saja rajaku, inilah yang terbaik bagi baginda”. Mendengar jawaban tersebut, sang raja marah dan berkata “Pengawal, masukkan ia ke penjara!

Walaupun dipenjara, sang perdana menteri masih dapat mengatakan, “Aku yakin, ini adalah yang terbaik bagiku” . Beberapa hari kemudian, sang raja berjalan sendirian ke hutan untuk merenung. Biasanya sang raja selalu mengajak perdana menteri apabila ingin pergi ke hutan untuk merenung. Tiba-tiba ia masuk ke dalam lubang jebakan kaum kanibal! Dengan penuh semangat, kaum kanibal tersebut menyiapakan ritual dan bersiap-siap untuk memakan sang raja. Sang raja ketakutan. Akan tetapi, tiba-tiba pemimpin kaum kanibal tersebut membuat pernyataan mengejutkan! ” Ia berkata “Walaupun kami kaum kanibal, selera kami bukanlah manusia cacat seperti Anda”. “Lihatlah jari tangan Anda!”. Akhirnya sang raja dibebaskan. Dalam perjalanan pulang menuju istana, sang raja teringat dengan perkataan perdana menterinya. Ia mulai berpikir bahwa apa yang diucapkan oleh perdana menteri ternyata benar. Dalam hati ia berkata, “Seandainya dahulu jariku tidak terpotong, mungkin saat ini aku sedang dimakan kaum kanibal tersebut. Ternyata memang benar, kejadian tersebut adalah yang terbaik bagiku.

Sesampainya di istana, sang raja langsung membebaskan perdana menterinya, kemudian menceritakan apa yang dialaminya. Dengan spontan, perdana menteri tersebut mengucapkan, “Seandainya aku tidak dipenjara, mungkin aku yang akan menjadi makanan kaum kanibal tersebut karena mereka tidak mau memakan baginda raja.”

Subhanallah.
Melihat kisah tadi, ternyata Allah selalu punya rencana yang terbaik bagi kita. Tak jarang kita mengeluh dengan apa sedang kita miliki padahal itulah yang terbaik bagi kita.

because always positive thinkings

Rintihan Seorang Ayah


Coba kita buka kembali catatan dunia tentang perjalanan hidup kita ini !
Dalam salah satu bab-nya diceritakan: adalah, seorang ayah telah memelihara anaknya dengan baik. la memberinya makan, pakaian dan minum, mendidiknya hingga menjadi orang yang pandai, rela tidak tidur demi anaknya, rela untuk tidak makan asal anaknya kenyang, dan bahkan, mau bersusah payah agar anaknya bahagia.

Namun apa hendak dikata, bagi mereka yang tidak sadar akan semua itu, ketika sudah berkumis lebat dan kuat tulang-tulangnya, anak itu bagaikan anjing galak yang selalu menggonggong kepada orang tuanya. la tak hanya berani menggonggong tapi juga menggigit dan bahkan menjilat orang tuanya dengan air liur najisnya.
Dan semua itu, ia tunjukkan dengan perkataan dan juga tindakan. astaghfirullah.........