Rabu, 31 Agustus 2011

Dengan Menyebut Nama Allah

By M.Arifin Ilham

Allah SWT berfirman dalam surah At-Tahrim ayat 8, “Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh, niscaya Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu , menutupi aibmu dan memasukkan kamu ke dalam SurgaNya yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,”
Subhanallah
Bertaubatlah sungguh-sungguh.
Allah sayang sama kita.
Selama hayat dikandung badan,
jantung masih berdetak,
segeralah jangan tunda taubat sungguh-sungguh.
Dan malaikatpun menyertai kalian seraya mendo’akan dan mengaminkan setiap do’a kalian agar kalian keluar dari kegelapan menuju cahayaNya.
Dan Allah benar-benar menyayangi orang-orang beriman yang selalu berdzikir kepadaNya.
Salam dari Allah bagi mereka yang selalu berdzikir padaNya.
Dan Allah persiapkan untuk mereka ganjaran yang mulia.
Subhanallah..
Bukankah kekasih senang menyebut nama kekasihnya (?)
Bukankah kekasih senang membanggakan nama kekasihnya (?)
Bukankah kekasih senang dibanggakan oleh kekasihnya (?)
Semakin cinta, semakin banyak kita menyebut namaNya


dengan menyebut nama Allah jalani hidupmu
yakinkan niatmu, jangan pernah ragu
dengan menyebut nama Allah bulatkan tekatmu
menempuh nasibmu kemanapun menuju
serahkanlah hidup dan matimu
serahkan pada Allah semata
serahkan duka gembiramu
agar damai senantiasa hatimu

dengan menyebut nama Allah, bulatkan tekatmu
menempuh nasibmu kemanapun menuju (menuju)

serahkanlah hidup dan matimu
serahkan pada Allah semata
serahkan duka gembiramu
agar damai senantiasa hatimu

serahkanlah hidup dan matimu
serahkan pada Allah semata
serahkan duka gembiramu
agar damai senantiasa hatimu

Istighfar

By M.Arifin Ilham

Allah SWT berfirman dalam Surah Nuh ayat 10,11,12.
Mohonlah ampunan kepada Allah sesungguhnya Dia Maha Pengampun,
niscaya Dia akan turunkan musim hujan yang teratur .
Dia banyakkan rezeki, harta dan anak-anak yang sholeh.
Lalu Ia adakan untukmu kebun-kebun dan Ia adakan untukmu sungai-sungai.
Kebahagiaan dan kesejahteraan .
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya segala sesuatu ada pembersihnya, ada pengkilatnya, ada sikatnya.
Pembersih hati yang kotor, sikat hati yang bernoda, pengkilat hati yang berdosa, dzikrullah.
Maka setiap lafadz dzikir membersihkan kotoran, dosa, noda yang kita perbuat.
Begitu kotoran diangkat dari hati itu, tampaklah ada nur di dalamnya.
Nur yang Allah berikan pada diri kita.
Lalu nur itu mencari nur hidayah, nur rohmat, nur maghfiroh, nur berkah dari Allah.
Alangkah indah hati yang memancarkan nur ilahi, melalui dzikrullah dan istighfar.

laa ilaha illa anta
ya hayyu ya qayyum
subhanallah wabihamdihi
subhanallah hiladzim

kubuka jendela pagi di udara yg letih
deru geram nyanyian jaman
bersama berjuta wajah kuarungi mimpi hari
halalkan segala cara untuk hidup ini

nafsu jiwa yg membuncah
menutupi mata hati
seperti terlupa nafaskan terhenti

astaghfirullah, astaghfirullah,
astaghfirullah aladzim
[2x]

repeat *

kubuka jendela pagi dan dosapun menghampiri
suara jerit hati kuingkari

laa ilaha illa anta ya
subhanaka inni kuntu
minallahdholimin

Kamis, 18 Agustus 2011

Nama-nama Surga ( Jannah)

Surga biasanya disebut dengan Jannah, dan inilah nama yang umun digunakan untuk menyebut tempat ini dan segala yang terdapat di dalamnya berupa kenikmatan, kelezatan, kemewahan, dan kebahagiaan. Nama-nama lain dari Surga di antaranya yaitu:

1. Surga Firdaus
Surga Firdaus diciptakan oleh Allah swt dari emas. Tentang calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al Mu’minun ayat 1-11, yanag artinya sebagai berikut:
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Mu'minun:1-11)
2. Surga ‘Adn
Surga ‘Adn diciptakan oleh Allah swt dari intan putih. Calon penghuni Surga ‘Adn antara lain:
- Orang yang bertakwa kepada Allah swt.
“(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (QS. An-Nahl:30-31)
- Orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
“Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (Yaitu) surga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (QS. Thaha:75-76)
- Orang yang banyak berbuat baik.
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.” (QS. Fathir:32-33)
- Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan.
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (QS. Ar Ra’d:22-23)
3. Surga Na’im
Surga Na’im diciptakan oleh Allah swt dari perak putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang benar-benar bertakwa dan beramal saleh. Sebagaimana firman Allah swt:
“Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Qalam: 34)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan” (QS. Luqman :8)
“Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Al-Hajj:56)
4. Surga Ma’wa
Surga Ma’wa diciptakan oleh Allah swt dari zamrud hijau. Calon penghuninya adalah:
- Orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh.
“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah:19)
- Orang-orang yang takut pada kebasaran Allah swt dan menahan diri dari hawa nafsu buruk. “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya).” (QS. An-Nazi’at:40-41)
5. Surga Darussalam
Surga Darussalam diciptakan oleh Allah swt dari yakut merah. Calon penghuninya adalah orang-orang yang kuat iman dan islamnya, mengamalkannya ayat-ayat Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari serta mengerjakan amal saleh lainnya karena Allah swt. Firman Allah swt: “Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An'am:127)
6. Surga Darul Muqamah
Surga Darul Muqamah diciptakan oleh Allah swt dari permata putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang melakukan banyak kebaikan. Firman Allah swt: “Dan mereka berkata:" Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu ". (QS. Fathir :34-35)
7. Surga Al Maqaamul
Surga Al Maqaamul adalah surga yang diciptakan oleh Allah swt dari emas. Calon penghuninya adalah orang-orang yang sangat beriman (muttaqien), yaitu yang benar-benar bertakwa kepada Allah swt. Firman Allah swt: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman.” (QS. Ad-Dukhan:51)
8. Surga Khuldi
Surga Khudli adalah surga yang diciptakan oleh Allah swt dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya adalah orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah swt dan menjauhi segala larangan-Nya. Firman Allah swt: “Katakanlah:" Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa? Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS. Al-Furqan:15)
Wallahu a’lam

Aturan Memotong Kuku


Perlu diketahui bahwa memotong kuku adalah amalan sunat. Berkata Saidatina Aisyah bermaksud: Sepuluh perkara dikira sebagai fitrah iaitu memotong misai, memelihara janggut, bersugi, memasukkan air ke hidung, memotong kuku, membasuh sendi-sendi, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, bersuci dengan air (beristinja), berkata Zakaria: Aku lupa yang ke-10 kecuali berkumur. (Riwayat Muslim). Adapun Imam Nawawi berkata: Sunat memotong kuku bermula jari tangan kanan keseluruhannya daripada jari telunjuk hingga ke jari kelingking dan diikuti ibu jari. Kemudian tangan kiri daripada jari kelingking hingga ibu jari. Bagi kuku kaki pula bermula dengan kaki kanan daripada jari kelingking hingga ibu jari. Kemudian kaki kiri daripada ibu jari hingga kelingking. Adalah harus dipotong kuku pada bila-bila masa sahaja. Walaubagaimanapun janganlah membiarkan kuku tidak dipotong sehingga melebihi 40 hari. Dari Anas bin Malik bermaksud: Sudah ditentukan waktu kepada kami memotong misai, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada 40 malam. (Riwayat Muslim). Menurut Imam Shafie: Sunat memotong kuku sebelum mengerjakan solat Jumaat sepertimana disunatkan mandi, bersugi, berharuman, berpakaian kemas sebelum ke masjid. Rasulullah S.A.W. bersabda bermaksud: Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat, bersugi, berwangian jika memilikinya dan memakai pakaian yang terbaik, kemudian keluar rumah hingga sampai ke masjid, dia tidak melangkahi orang yang sudah bersaf, kemudian mengerjakan sembahyang apa saja (sembahyang sunat), dia diam ketika imam keluar (berkhutbah) dan tidak berkata-kata hingga selesai mengerjakan sembahyang, maka jadilah penebus dosa antara Jumaat itu dan Jumaat sebelumnya. (Riwayat Ahmad). Berkata Abu Hurairah R.A. bermaksud: Nabi Muhammad S.A.W. memotong kuku dan menggunting misai pada hari Jumaat sebelum baginda keluar untuk bersembahyang. (Riwayat al-Bazzar dan al-Tabrani).

Yang ini pula daripada Imam Al Ghazali yang menjelaskan tentang tatacara dan aturan memotong kuku :- Mendahulukan memotong kuku tangan kanan iaitu dengan dimulai dari: 1) Jari Telunjuk 2) Jari Tengah 3) Jari Manis 4) Jari Kelingking Kemudian memotong kuku tangan kiri dengan dimulai dari: 1) Jari Manis 2) Jari Kelingking 3) Jari Tengah 4) Jari Telunjuk Selepas itu barulah memotong kuku ibu jari kanan dan ibu jari kiri

Minggu, 07 Agustus 2011

Makanan Jin

Jin, termasuk setan, juga melakukan aktivitas makan dan minum. Dalam Shahih Al-Bukhari dari Abu Hurairah ra., bahwasannya dia pernah diperintah Nabi saw untuk mengambil batu yang akan digunakan untuk istijmar )pengganti air yang digunakan untuk membersihkan dubursetelah buang air besar). Beliau berkata kepadanya “Jangan kamu mengambil untukku tulang atau kotoran hewan”. Setelah beliau ber-istijimar, Abu Hurairah bertanya tentang rahasia di balik larangan mengambil tulang dan kotoran hewan untuk istijimar. Beliau berkata, “Keduanya adalah makanan jin. Sesungguhnya telah datang kepadaku seorang utusan jin yang baik, lalu mereka meminta bekal kepadaku. Aku berdo’a kepada Allah swt. Untuk mereka, supaya mereka tidak melewati tulang dan juga kotoran hewan kecuali mereka menemukan makanan pada keduanya.” 24
(24 Ibid., juz 7, hlmn 171, no hd. 3860. Ibnu Hajar berkata dalam kitabnyaFath Al-Bari, juz 7, hlm. 73 dalam riwayat Az-Zarkasi “kecuali mereka menemukan makanan padanya.”

Jin Lebih Dahulu Melintasi Luar Angkasa


Sejak dahulu jin-jin selalu naik menuju berbagai tempat di langit, lalu mereka mencuri berita langit agar diketahui hal-hal yang belum atau akan terjadi di bumi. Tatkala Rasulullah saw. telah diutus, maka langit diperketat penjagaannya.
“Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api. Sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritaNya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS. Al-Jin: 8-9)

Rasulullah menjelaskan bagaimana cara mereka mencuri berita dari langit. Dalam hadist riwayat Abu Hurairah dijelaskan, “Tatkala Allah swt. Memutuskan sesuatu urusan dari langit, malaikat mengepakkan sayapnya seraya tunduk kepada firmanNya . Ketika ketakutan dihilangkan dari hati mereka(jin), mereka berkata, “Apa yang telah dikatakan oleh Tuhan kalian?". Malaikat yang ditanya menjawab, “Perkataan yang benar, Dia adalah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Kalimat yang telah didengar oleh para malaikat telah didengar oleh para pencuri berita langit, lalu dilemparkannya kepada temannya yang ada dibawahnya, kemudian dilemparkannya lagi kepada temannya yang ada di bawahnya, hingga sampai ke telinga tukang sihir dan dukun. Kadang mereka terkena panah api sebelum melemparkannya kepada kawannya (tukang sihir dan dukun). Dan kadang berhasil melemparkannya sebelum terkena panah api. Tetapi kalimat itu dicampur dengan kebohongan.