Perasaan apa yang dirasakan Surya saat mendengar kata pino?
Ah..., aku tidak mau menyaksikan. Raut wajahnya..., bahasa tubuhnya..., maafkan aku surya, orang yang sering aku rindukan, hari ini datang menyampaikan kerinduan.
Dolphin immanuel, laki-laki yang selalu ku ceritakan sekarang ada dihadapanku, aku tidak memikirkan perasaanku saat itu, yang ku pikirkan perasaan surya yang cintaku mulai kupupuk padanya. Bagaimana perasaan hatinya? Saat dulu hanya mendengar nama pino tanpa tahu rupa dan jasadnya, kini dia menyaksikan dan berhadapan langsung dengan orang yang selalu aku ceritakan hampir setiap hari padanya.
"Waah... ini toh yang namanya pino, kenalkan saya surya..."
Suara surya mencoba ramah.
"Iya Surya salam kenal, sekarang namaku Muhammad Fathi bukan pino lagi..." Kata pino dengan wajah bahagia.
Aku kaget mendengar ucapannya, kenapa bisa berubah? Bukankah dulu dia kristiani? Apa jangan-jangan sekarang dia..., beberapa pertanyaan segera menyergapku, pino melihat wajahku yang kebingungan dan dengan tenang diapun mulai menjelaskan.
"Sekarang, aku muslim Vi..." Suara pino bergetar. "Aku banyak belajar darimu, sekalipun kebersamaan kita dulu singkat tapi ada ketulusan di matamu, maafkan aku Vi, saat itu aku pergi tanpa permisi..." lanjut Pino dengan air hangat kembali basahi pipi.
"Masya Allah..., sekarang Bli Pino muallaf?" Tanya adikku tak percaya.
"Iya... " jawab pino mantap.
"oya, aku keluar dulu ya beli minum dan makan, pasti pino lapar..." tegas surya.
Aku tidak bisa mencegah kepergian surya saat itu. Suryapun pergi dan aku disini bersama pino laki-laki yang selalu ku rindui kehadiranya.
"Kamu tau bedanya perempuan dan laki-laki dalam hal mengambil keputusan no?" tanyaku saat itu sambil menyaksikan matahari terbit.
"Taulah, simpelnya laki-laki itu kalau berpikir pake logika kalau perempuan pake rasa hehehe, aku harap kamu jangan kenalan sama yang namanya setia ya, karena aku pernah merasarakan bagaimana sakitnya dikhianati" suara pino sambil menengadah.
Apa yangada dipikirannya saat itu, kenapa dia hubungkan pertanyaanku dengan kesetiaan?, mungkin hatinya sedang terluka, aku maklumi. Biasanya orang yang sedang patah hati pasti berkata sesuka hati.
"Khianati? Oya, kabar elena bagaimana? Pacarmu." Suaraku tertahan.
"Dia sudah pergi, aku sudah melupakannya..."
"Kenapa?" tanyaku penasaran.
"Karena ada kamu vi hahahahaha..., lupakan ya, jangan masukin hati apa kata bli pino ini nanti takut sakit hati loh, oya aku pergi dulu anak-anak pasti sudah menunggu" cakapnya sambil berlari meninggalkanku sendiri.
Apa benar balasan kesetiaan adalah dikhianati?
Apa benar balasan kepercayaan adalah diinkari?
Entahlah, tapi yang jelas, saat aku putuskan jatuh cinta, saat ada seutas harapan menyapa, saat itu pula aku akan berusaha setia. Sekalipun mungkin balasannya akan lebih pahit daripada buah brotowali aku tak akan menyesali. Karena bagiku lebihbaik disakiti daripada menyakiti. Tapi, bukankah keduanya sama-sama sakit? Ah, bicara apa aku ini.
*Apa kabar dolphin? bagaimana kondisinya saat ini? masih terawatkah?
*Bagaimana kabar 26 mantanmu disana?
*Dia yang masih teguh dengan keimanannya
@Langit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar