Jatah umur adalah modal utama yang telah diberikan Allah kepada kita. Berlalunya waktu, berarti berkurangnya modal utama kita. Jika kita menghamburkan waktu dengan sia-sia, sama halnya kita menghamburkan modal utama dengan sia-sia.
Hasan Al Basri pernah berpesan, “Wahai anak Adam! Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Ketika hari telah berlalu, maka berlalu pulalah sebagian dari dirimu.”
Bertambahnya umur berarti berkurangnya jatah usia seseorang. Namun betapa banyak orang justru merayakan berkurangnya jatah usia dengan berbagai pesta ulang tahun. Mereka tidak bersedih dengan berkurangnya jatah usia, justru bahagia. Padahal mereka tidak tahu, masihkah panjang usia yang telah diberikan oleh-Nya. Simaklah petuah Ibnu Mas’ud berikut ini, “Tidaklah penyesalanku akan sesuatu, melainkan penyesalankku terhadap hari dimana matahari telah tenggelam, namun amal kebajikanku tak kunjung bertambah.”
Sudah seharusnya kita juga menghayati pesan dari ulama besar DR. Yusuf Al Qaradhawi, dalam bukunya “Al waqtu fi al hayati al muslim” : “Wahai saudaraku, tatkala umurmu bertambah, bertambah pula tanggungjawab yang engkau emban, namun waktumu semakin berkurang, kekuatanmu berangsur lemah. Waktumu diusia tua sangatlah sempit, fisikmu akan terus melemah, kesehatanmu mulai turun, dan keaktifanmu mulai berkurang. Namun, kewajiban dan kesibukanmu pada saat itu terus bertambah, maka segeralah manfaatkan waktumu sekarang, karena itu merupakan sebuah peluang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar