Jumat, 21 April 2017

Sajak Senja

Angin sepoi sore ini mengajarkanku arti sebuah keikhlasan,
Saat kian lama kumenanti sebuah harapan,
Saat asa kurangkai matang-matang,
Sambil malu-malu... aku mulai menuliskan segores nama yang kuagungkan,  kesungguhanpun mulai kutanam,
Namun... disaat waktunya datang,
Harapan ikrar tersampaikan hanya sebuah mimpi tak tercapai,

Sujud panjang mulai ku persembahkan,
Doa tulus mulai kurangkai,
Menangis sesak menahan rasa yang akhirnya tinggal kenangan,
Hingga akhirnya, kutemukan sebuah jawaban.

Selasa, 18 April 2017

Pendamping Masa Depan

Aku masih tidak percaya ada sosok laki-laki yang tak kukenal samasekali mengaku-ngaku sebagai suamiku di masa depan.

Tidak ada angin tidak ada hujan, mimpi apa aku kemarin???

"Stop!!, stop...! Jangan mendekat!, keluar dari kamarku!," bentakku.

Dia hanya tersenyum dan mencoba mendekatiku.

"Aku bilang stop!, jangan mendekat!!!" suaraku panik.

"Aku suamimu Sila..." jawabnya tenang.

"Kapan aku menikah?, aku belum menikah, tolong keluar dari rumahku!"

"Tahun depan kamu akan menikah denganku, bulan Mei di tempat orangtuamu bukan di sini..., aku kenal denganmu tanpa sengaja, namun saat pertemuan itu aku selalu memikirkanmu, dengan izin Allah kita dipertemukan dalam satu organisasi yang sama, semenjak saat itu, kitapun berkenalan, dan tak lama, kita menikah..." jelasnya penuh kenang.

"Dapat cerita darimana?, mana mungkin masa depan ada dimasa kini?, tolong jangan buat aku bingung!"

"Pakailah jilbabmu, kita keluar

Finding Husband

Hari ini adalah 9 hari pernikahan gue… hahaha bayangin aja gue yang urakan kayak gini ternyata dapet suami yang macho (bukan mantan cowok ataupun mantan copet). Subhanallah bangetz… Solehnya dan pengertiannya, gak da yang nandingin deh.

Berhubung status gue yang masih mahasiswa tingkat akhir di kota hujan, so….mesti relain dah berpisah sama akang untuk satu minggu. Ya selain gue lagi nyelesein tugas akhir, akang yang seorang jurnalis juga mesti ngejar berita tentang kunjungan Presiden negaraku tercinta Indonesia ke negaranya David Bekam… eh Becham ding! Kita berdua mesti sabar, baruuuu aja nikah dua hari udah kepisah jarak dan waktuuuuu …. yaelah lebai.

Tapi well, akhirnya hari itupun berakhir. Hari ini yayangku pulang dari London. Dan yang paling so sweeeeet… Akang pengertian banget. Tahu gue lagi riweuh dia gak mau gue jemput di Bandara, doi bilang “jemput aja akang di stasiun bogor”. Ai sebenernya bukan orang sunda, doi orang Sulawesi, orang Bugis tepatnya. Gue yang orang sunda dengan spontan saat hari pertama kita nikah, dia gue panggil akang. Mulanya dia ketawa karena belum ada yang pernah panggil dia gitu. Tapi apapun akan akang lakukan demi kebahagian gue, istri tercintanya hehehe…

Kita sebelumnya gak pernah kenal dan baru ketemu 5 kali, pertama saat MR gue dan MR nya mempertemukan kami di sebuah mesjid di Kota Bogor, kedua saat dia datang melamar ke rumah, ketiga saat akad nikah, keempat dan kelima yaitu dua hari setelah pernikahan. Hahahaha kocak. Dia usianya emang lebih tua dari gue sih, mmmm…. kalo gak salah 10 tahun. So, gak kaget deh dia suka perhatian.

Tapi lemotnya gue, gue istri yang kagak guna. Selama doi pergi dan gue sibuk sama tugas akhir, gue lupa nyimpen fotonya dia, semua foto pernikahan pun ketinggalan di kampung. Helloooo ni zaman udah modern kaleee,