Dibalik
 wajibnya melaksanakan Shalat Fardhu, ternyata dari waktu sholat yang 5 
waktu itu terkandung banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dilihat dari 
faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut 
pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah 
satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu
 sholat.
Setiap
 perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan 
terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui 
perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi
 penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri 
cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah 
suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish 
(kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna 
biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.
WAKTU SUBUH
Pada
 waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang 
bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu 
Fisiologi
 (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari 
berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap 
sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia
 tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang 
masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki 
dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru 
muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh 
berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga 
inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku 
dan sujud.
WAKTU ZUHUR
Alam
 berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem 
pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh 
terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan 
keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau 
melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam 
sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
WAKTU ASHAR
Alam
 berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan 
kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu
 prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah 
untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga
 bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin 
wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem 
reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi 
kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan 
menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini 
juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
WAKTU MAGHRIB
Warna
 alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita 
mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. 
Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum 
warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin 
dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut 
bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan 
sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih 
dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini 
banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu 
daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau 
lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa 
menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.
WAKTU ISYA
Selanjutnya
 pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya
 menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian 
yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering 
ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika 
alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan 
tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada 
gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur 
untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.
Selepas
 tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, 
merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan 
kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar 
endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur 
simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia
 dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal 
motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur 
dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri 
dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap 
steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun 
lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).
Demikianlah
 ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia 
sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang 
mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. 
Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke 
sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah 
di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan 
sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini.
 Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.
Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA.
http://9trendingtopic.blogspot.com/2015/04/subhanallah-inilah-fakta-ilmiah-dibalik.html?m=1 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar