Kamis, 14 Mei 2015

Kisah di Dapur Ibu


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya seorang sahabatnya :"Siapakah orang yang paling utama yang aku berbuat baik kepadanya?" Maka beliau mengatakan...":Ibumu"..."Kemudian siapa lagi.?".."Ibumu".. "kemudian siapa lagi ..?" "Ibumu..kemudian bapakmu.."

Perasaan seorang Ibu sangatlah sensitif dan berharga...
Bahkan...seorang sahabat pernah diperintahkan untuk membuat ibunya tertawa karena Ia menangis karena sang anak hendak hijrah..

“Abdulah bin Amru, suatu hari datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia berkata, ‘Duhai Rasulullah! Aku sangat ingin berhijrah bersamamu. Namun tadi, aku meninggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan MENANGIS. Apa yang harus kulakukan’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Pulanglah. BUATLAH MEREKA TERTAWA, sebagaimana engkau telah membuatnya menangis.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahih-nya II: 63, Abu Dawud II: 17, Ibnu Majah II: 930, dan Ahmad I: 160)

Allahu akbar...
Bahkan ada ayat yang turun dari langit ke tujuh berisi
PERINTAH dari Allah yang maha kasih agar berbuat baik dan mendoakan orang tua kita. ..

"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Al Ahqaf : 15).
Aduhai kiranya...

Seorang anak yang telah dewasa dan menikah..ternyata ibu bercampur bahagia dan juga sangat sedih..
Karena dia khawatir sang anak melupakan dirinya...karena sudah bertaut hatinya dengan sang istri atau sang suami..

Itulah sebabnya...kenapa banyak para ibu yang sedikit suka ikut campur urusan keluarga sang anak..
Sejatinya...mereka MENGHARAP PERHATIAN dari sang anak yang mulai berlaku durhaka pada sang Ibu dengan melupakan hak haknya...

Setelah menikah ia berkunjung ke ibunya 3 kali sehari...
Kemudian seminggu sekali..
Kemudian..sebulan sekali...kemudian setahun sekali...
Kemudian hanya menelpon saja ..
Kemudian tidak sama sekali...
Kenapa ???
KARENA SANG IBU TELAH TIADA..
Berhari hari..berbulan bulan menunggu kunjungan sang anak yang jauh di sana.
Bertaut beban di hati bercampur rindu yang tak tersampaikan...hingga berpengaruh pada kesehatannya yang malang..

Akhirnya...
Sang anak pun menangis sejadi jadinya...
Ia menjadi ANAK KECIL KEMBALI yang kehilangan sang IBU TERSAYANG.

Disebutkan bahwa seorang pria tak akan dewasa hingga sang ibu tiada..
Dan mungkin benar...
Betapa banyak para IBU meninggalkan dunia..
Sedangkan sang anak tidak ikut di sisinya pada perjumpaan paling terakhir dengan IBU di dunia..
Padahal...sang IBU lah..satu satunya orang yang paling pertama terharu bahagia terhadap ANDA ketika anda lahir di dunia.

Ketika sang Bunda wafat...
Anda akan teringat masa-masa kecil manis bersama bunda...
Aroma masukannya...DAPURNYA..bajunya..bahkan hingga sendalnya...
Tapi semua itu telah sia sia...
Sang bunda tidak akan kembali selama lamanya...
NAMUN..Itu semua belum terjadi..
BUNDAMU masih ada di sana...
Beliau masih berharap suaramu ..kehadiranmu dan anak anakmu agar bermain di rumahnya...
Sempatkanlah waktu dan sering seringlah...

Sumber: Suara Madinah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar