Kamis, 14 Agustus 2014

Laporan Praktikum Air Liur


UJI AIR LIUR


I.TUJUAN     :  Mengetahui kerja enzim ptialin pada air liur


II. DASAR TEORI

Air liur atau ludah bukan sekedar cairan di mulut yang dianggap menjijikkan dan kotor. Ada banyak hal yang dapat diketahui dari air liur. Beberapa orang mungkin menganggap air liur steril atau desinfektan, sehingga percaya bahwa air liur akan lebih cepat menyembuhkan luka. Padahal, mulut adalah sarang kuman dan bakteri. Ada lebih dari 600 jenis bakteri di dalam mulut dan air liur yang dapat menyebabkan infeksi.
Sebagian besar air liur adalah air, tetapi juga mengandung elektrolit, bakteri, virus, jamur, sekresi dari hidung dan paru-paru, sel-sel dari lapisan mulut dan sekitar 500 protein. Tentu saja, isi dari air liur juga tergantung pada apa yang dimasukkan ke dalam mulut, seperti puing-puing makanan. Komponen pasta gigi juga umum ditemukan dalam air liur. Kandungan air liur setiap orang pun berbeda.
Dalam hal pencernaan, air liur berperan dalam membantu pencernaan karbohidrat. Karbohidrat atau tepung sudah mulai dipecah sebaagian kecil dalam mulut oleh enzim ptyalin. Enzim dalam air liur itu memecah tepung (amylum) menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Misalnya, saat Anda mengunyah nasi yang terasa tawar lama-kelamaan akan terasa manis akibat pecahnya zat tepung menjadi maltosa yang rasanya manis.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di Jepang pada tahun 2001 seperti yang dikutip dari cbn.com, air ludah mengandung 40 sampai 50 protein. Tiap protein punya fungsi yang berbeda-beda. Satu protein untuk menangkal debu, sinar, dan bahan kimia. Dari 50 protein itu di dalamnya ada 3 protein yang khusus untuk mikroorganisme. Atas khasiat itulah, diyakini air liurnya bisa bermanfaat bagi gangguan mata, seperti katarak, rabun jauh dan dekat, atau gangguan mata karena cedera seperti terbentur, terkena benda tumpul maupun benda tajam.




III. ALAT DAN BAHAN

1.      3 tabung reaksi
2.      Pipet
3.      Pengaduk
4.      Air liur
5.      Larutan kanji
6.      HCl
7.      NaOH
8.      Benedict
                                                       

IV. LANGKAH KERJA

1.      Menyiapkan tabung reaksi
2.      Memasukkan larutan kanji kedalam tabung reaksi hingga tingginya 1,5 cm pada tabung reaksi.
3.      Memasukkan air liur dan benedict (5 tetes) ke dalam tabung reaksi dan mengaduknya.
4.      Setelah diaduk, kemudian dipanaskan selama 1 menit.
5.      Mengamati perubahan warna yang terjadi.
6.      Mengulangi langkah 1-5, hanya pada langkah ke-3 setelah diberi air liur kemudian ditetesi HCl (untuk menguji kerja enzim ptialin pada keadaan asam) dan NaOH (untuk menguji kerja enzim ptialin pada keadaan basa) sebanyak 3 tetes.
7.      Memasukkan hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.


V. TABEL HASIL PENGAMATAN

No
Bahan
Warna awal
Warna Akhir
1.
Kanji+air liur
Putih
Oranye
2.
Kanji+HCl+air liur
Putih
Biru pudar (Biru muda)
3.
Kanji+NaOH+air liur
Putih
Kecoklatan

VI. ANALISA DATA

            Enzim ptialin dapatmemecah tepung (amylum) menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.
            Berdasarkan tabel percobaan uji air liur :
1.      Larutan kanji dan air liur kemudian ditambahkan benedict (5 tetes) ternyata mengalami perubahan warna yang semula putih menjadi oranye.
2.      Larutan kanji, air liur dan HCl kemudian ditambahkan benedict (5 tetes) ternyata mengalami perubahan warna yang semula putih menjadi biru pudar .
3.      Larutan kanji, air liur dan NaOH kemudian ditambahkan benedict (5 tetes) ternyata mengalami perubahan warna yang semula putih menjadi kecoklatan.


           
VII. KESIMPULAN

            Dari data tabel hasil percobaan pengujian air liur di dapat kesimpulan bahwa, enzim ptialin hanya dapat bekerja pada keadaan netral.

1 komentar: