UJI AIR LIUR
I.TUJUAN : Mengetahui kerja enzim ptialin pada air liur
II. DASAR TEORI
Air liur atau ludah bukan sekedar cairan
di mulut yang dianggap menjijikkan dan kotor. Ada banyak hal yang dapat
diketahui dari air liur. Beberapa orang mungkin menganggap air liur steril atau
desinfektan, sehingga percaya bahwa air liur akan lebih cepat menyembuhkan
luka. Padahal, mulut adalah sarang kuman dan bakteri. Ada lebih dari 600 jenis
bakteri di dalam mulut dan air liur yang dapat menyebabkan infeksi.
Sebagian besar air liur adalah air,
tetapi juga mengandung elektrolit, bakteri, virus, jamur, sekresi dari hidung
dan paru-paru, sel-sel dari lapisan mulut dan sekitar 500 protein. Tentu saja,
isi dari air liur juga tergantung pada apa yang dimasukkan ke dalam mulut,
seperti puing-puing makanan. Komponen pasta gigi juga umum ditemukan dalam air
liur. Kandungan air liur setiap orang pun berbeda.
Dalam hal
pencernaan, air liur berperan dalam membantu pencernaan karbohidrat.
Karbohidrat atau tepung sudah mulai dipecah sebaagian kecil dalam mulut oleh
enzim ptyalin. Enzim dalam air liur itu memecah tepung (amylum) menjadi
disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Misalnya, saat Anda
mengunyah nasi yang terasa tawar lama-kelamaan akan terasa manis akibat
pecahnya zat tepung menjadi maltosa yang rasanya manis.
Berdasarkan
penelitian yang pernah dilakukan di Jepang pada tahun 2001 seperti yang dikutip
dari cbn.com, air ludah mengandung 40 sampai 50 protein. Tiap protein punya
fungsi yang berbeda-beda. Satu protein untuk menangkal debu, sinar, dan bahan
kimia. Dari 50 protein itu di dalamnya ada 3 protein yang khusus untuk
mikroorganisme. Atas khasiat itulah, diyakini air liurnya bisa bermanfaat bagi
gangguan mata, seperti katarak, rabun jauh dan dekat, atau gangguan mata karena
cedera seperti terbentur, terkena benda tumpul maupun benda tajam.
III. ALAT DAN
BAHAN
1.
3 tabung reaksi
2.
Pipet
3.
Pengaduk
4.
Air liur
5.
Larutan kanji
6.
HCl
7.
NaOH
8.
Benedict
IV.
LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan
tabung reaksi
2. Memasukkan
larutan kanji kedalam tabung reaksi hingga tingginya 1,5 cm pada tabung reaksi.
3. Memasukkan
air liur dan benedict (5 tetes) ke dalam tabung reaksi dan mengaduknya.
4. Setelah
diaduk, kemudian dipanaskan selama 1 menit.
5. Mengamati
perubahan warna yang terjadi.
6. Mengulangi
langkah 1-5, hanya pada langkah ke-3 setelah diberi air liur kemudian ditetesi
HCl (untuk menguji kerja enzim ptialin pada keadaan asam) dan NaOH (untuk
menguji kerja enzim ptialin pada keadaan basa) sebanyak 3 tetes.
7. Memasukkan
hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.
V. TABEL HASIL
PENGAMATAN
No
|
Bahan
|
Warna
awal
|
Warna
Akhir
|
1.
|
Kanji+air
liur
|
Putih
|
Oranye
|
2.
|
Kanji+HCl+air
liur
|
Putih
|
Biru
pudar (Biru muda)
|
3.
|
Kanji+NaOH+air
liur
|
Putih
|
Kecoklatan
|
VI. ANALISA DATA
Enzim
ptialin dapatmemecah tepung
(amylum) menjadi disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.
Berdasarkan
tabel percobaan uji air liur :
1. Larutan
kanji dan air liur kemudian ditambahkan benedict (5 tetes) ternyata mengalami
perubahan warna yang semula putih menjadi oranye.
2. Larutan
kanji, air liur dan HCl kemudian ditambahkan benedict (5 tetes) ternyata
mengalami perubahan warna yang semula putih menjadi biru pudar .
3. Larutan
kanji, air liur dan NaOH kemudian ditambahkan benedict (5 tetes) ternyata
mengalami perubahan warna yang semula putih menjadi kecoklatan.
VII. KESIMPULAN
Dari data tabel
hasil percobaan pengujian air liur di dapat kesimpulan bahwa, enzim ptialin hanya
dapat bekerja pada keadaan netral.
jazakumullah khoiron katsiron
BalasHapus