UJI GLUKOSA
I. TUJUAN :
Mengetahui kandungan glukosa dalam makanan
II. DASAR TEORI
Karbohidrat merupakan
sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4,1 kalori energi
pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)menghasilkan mono- dan
disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibatdalam
produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam
produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf
pusat tidak ada metabolismelipid, jaringan ini sangat tergantung pada
glukosa.Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosaini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati danotot, yang menyimpannya sebagai glikogen
("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannyasebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembalimenjadi
glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan
dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara
langsung dikonversi menjadiglukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang
dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsungdiangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa
Benedictadalahbahankimiapereaksidigunakansebagaipengujianglukosa.Benedict birumengandungtembaga
(II) ion (Cu2+) yang berkurangmenjaditembaga (I) (Cu+).
Cara kerja benedict, ketikareagen benedict
dicampurkandandipanaskandenganglukosa, di managlukosamemilikielektronuntukdiberikan,
tembaga(salahsatukandungan di reagen benedict)
akanmenerimaelektrontersebutdanmengalamireduksisehinggaterjadilahperubahanwarna.
Selama proses ini CU2+tereduksimenjadi CU+. Ketika
Cu mengalamireduksi, glukosamemberikansalahsatuelektronnyadandioksidasi.Karenaglukosamampumereduksi
Cu pada benedict,makaglukosadisebutsebagaigulapereduksi.
III.
ALAT & BAHAN
1.
5 tabung reaksi + rak
2.
Larutan Benedict
3.
Penjepit tabung reaksi
4.
1 Beker gelas besar+air
5.
1 Lampu spiritus
6.
1 Penyangga gelas beker
7.
Larutan gula
8.
Larutan tahu
9.
Larutan kanji
10.
Larutan nasi
11.
Larutan putih telur
IV.
LANGKAH KERJA
1.
Mempersiapkan alat dan bahan.
2.
Membersihkan tabung reaksi dan pipet.
3.
Menaruh tabung reaksi pada raknya dan
menyiapkan pembakar spiritus.
4.
Mengisi setiap tabung reaksi dengan larutan
makanan berbeda sebanyak 1,5 cm.
5.
Menetesi masing-masing tabung dengan
benedict sebanyak 5 tetes menggunakan pipet dan mengocoknya sebentar.
6.
Memanaskan air dalam gelas beker dan
memasukkan tabung reaksi tersebut ke dalamnya menggunakan penjepit tabung reaksi
hingga larutan makanan menguap.
7.
Setelah itu, mengangkat tabung reaksi
dan meletakkan pada raknya, jangan sampai tertukar tempat.
8.
Mengamati perubahan warna yang terjadi.
V. TABEL HASIL
PERCOBAAN
NO
|
LARUTAN
|
WARNA AWAL
|
WARNA AKHIR
|
|
1.
|
Air
Gula
|
Bening
kekuningan
|
Hijau
kekuningan
|
|
2.
|
Tahu
|
Putih
susu
|
Biru
muda
|
|
3.
|
Kanji
|
Putih
bening
|
Biru
bening
|
|
4.
|
Nasi
|
Putih
|
Biru
muda
|
|
5.
|
Putih
Telur
|
Putih
susu
|
Ungu
tua bening
|
VI. ANALISA DATA
Berdasarkan
tabel hasil percobaan :
1.Air gula yang semula warnanya bening kekuningan,
setelah ditetesi benedict dan dipanaskan warnanya berubah menjadi hijau
kekuningan.
2.larutan tahu yang semula berwarna putih susu
setelah ditetesi benedict dan dipanaskan warnanya berubah menjadi biru muda .
3.Larutan kanji yang semula berwarna putih setelah
ditetesi benedict dan dipanaskan warnanya berubah menjadi biru bening .
4.larutan nasi yang semulaberwarna putih setelah
ditetesi benedict dan dipanaskan warnanya berubah menjadi biru muda .
5.Larutan putih telur yang semula berwarna putih
susu setelah ditetesi benedict dan dipanaskan warnanya berubah menjadi ungu tua
bening .
VII. KESIMPULAN
Jika larutan makanan ditetesi benedict / Fehling A+B
kemudian dipanaskan akan berubah warna menjadi kuning hingga merah bata, maka bahan
makanan tersebut mengandung glukosa.
Dari
tabel hasil pengamatan menunjukkan bahwa
Ø Air
gula mengandung glukosa.
Ø Tahu,
kanji, nasi dan putih telur tidak mengandung glukosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar