PERNAFASAN HEWAN (JANGKRIK)
I
. TUJUAN :
-
Untuk mengetahui respirasi pada hewan ,
khususnya serangga (jangkrik)
-
Membuktikan bahwa pernapasan hewan membutuhkan
Oksigen.
-
Mengukur laju konsumsi oksigen pada jangkrik
menggunakan respirometer.
II
. LANDASAN TEORI :
Laju metabolisme adalah
jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu.
Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan
proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya
oksigen (Tobin, 2005). Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam
respirasi dapat dituliskan sebagai
berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP
(Tobin, 2005).
Laju metabolisme
biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk
hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan
memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang
dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup
diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Beberapa faktor yang
mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies hewan,
ukuran badan, dan aktivitas (Tobin, 2005). Laju konsumsi oksigen dapat
ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan
mikrorespirometer, metodeWinkler, maupun respirometer Scholander. Penggunaan
masing-masing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur laju konsumsi
oksigennya.
III. ALAT DAN BAHAN :
1. Jangkrik
(5 ekor)
2. Stopwatch
/ jam
3. Neraca
4. Respirometer
5. Malam
(mainan)
6. Air
7. Kapas (secukupnya)
8. Pinset
9. Pipet
kaca
10. NaOH / KOH kristal
IV.
CARA KERJA :
1 . Membuat kelompok yang terdiri dari 4
orang .
2 . Membersihkan respirometer dengan hati-hati ,
kemudian letakkan respirometer dalam keadaan terbuka .
3 . Menimbang berat serangga jangkrik dangan
menggunakan neraca
(dicatat
dalam buku)
4 . Membungkus KOH Kristal dengan kapas dan
memasukkanya ke dalam respirometer dengan hati-hati menggunakan pinset .
5 . Setelah itu , memasukkan jangkrik dan menutup
resirometer dengan memberi malam untuk menghindari udara luar masuk ke
respirometer.
6 . Setelah respirometer tertutup , lalu menetesi
ujung respirometer berskala dengan air menggunakan pipet kaca . Dengan
hati-hati jangan sampai air terserap keluar dari pipa berskala tersebut .
7 . Mengamati pergerakan air dan mencatat perubahan
setiap 2 menit sekali selama 10 menit .
8 . Setelah dicatat selama 10 menit ,segera
membersihkan respirometer dan mengambil kapas yang berisi KOH tersebut .
Membiarkan jangkrik bernapas dengan udara bebas sekitar 10 menit .
9 . Kemudian memasukkan kembali jangkrik
tanpa KOH dan memasukkan KOH tanpa jangkrik .
10 . Membandingkan ketiga percobaan tersebut .
V.
TABEL HASIL PENGAMATAN
Percobaan
|
Berat serangga
|
waktu dalam menit
|
||||
2
|
4
|
6
|
8
|
10
|
||
serangga + KOH
|
0,6 gram
|
0,29
|
0,55
|
0,73
|
0,89
|
0,89
|
serangga
|
0,6 gram
|
0,07
|
0,23
|
0,42
|
0,51
|
0,54
|
KOH
|
0,6 gram
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Pengisian
tabel dihitung jarak tempat O2 pada pipa berskala .
VI . DISKUSI HASIL
PENGAMATAN
1. Apa
fungsi KOH pada percobaan tersebut ?
2. Bandingkan
ketiga percobaan diatas !
3. Bandingkan
dengan kelompok lain , apakah ada hubungan antara berat serangga dengan
kecepatan pernafasan ?
4. Buatlah
kesimpulan percobaan tersebut !
Jawaban :
1. Tujuannya
adalah untuk mengikat karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan selama
pernapasan oleh serangga .
KOH + CO2 → K2CO3+H2O
2. –
3. Ya
, karena berat serangga merupakan faKtor laju respirasi serangga .
4. Pada
percobaan di atas ,
KESIMPULAN
Disusun
Oleh :
1.
Choiria Sinta (Xi Ipa 2 / 07)
2.
Danang Setyo N (Xi Ipa 2 / 09)
3.
Dian Ayu Safitri (Xi Ipa 2 / 10)
4.
Farah Nur Aina A (Xi Ipa 2 / 12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar